Budaya Antre Yang Mulai Menghilang
Pada minggu, 28 desember 2014. Saya pergi ke tukang cukur
untuk memotong rambut saya yang mulai panjang. Saya memotong rambut di jl. Kol.
Sugiyono, Bojonegoro. Tepatnya di potong rambut Madura. Pada saat saya datang
ke sana orang yang ingin memotong rambut tidaklah begitu banyak. Namun lama
kelamaan orang – orang makin banyak yang berdatangan.
Dari sini masalah mulai muncul. Lantaran orang – orang tidak
ada yang mau mengantri dan mereka merasa bahwa dirinya yang datang lebih awal.
Bahkan ada seseorang yang sampai berdebat hanya karena antrian. Gara – gara hal
tersebut tukang potongnya menjadi bingung ingin memotong rambut siapa.
Saya sempat bertanya ke tukang potongnya, kok bisa sampai
begini. Dia menjawab, mungkin karena beberapa minggu ini saya pulang kampung
dan kemarin saya baru buka. Lalu ada pengunjung lain yang menanggapi, temannya
yang ikut membantu kemana mas kok tidak ada. Dia menjawab, masih pulang kampung
biasanya juga tidak seramai ini mungkin orang – orang tidak ada yang tahu kalau
saya buka sejak kemarin.
Jika memang pulang kampung dan sudah memiliki langganan
banyak, seharusnya si abang paling tidak memberi tulisan di depan tokonya jika
libur dan buka kapan. Tidak hanya itu si abang mungkin bisa memberi nomor
antrian agar tidak terjadi perdebatan lagi.
Berlian Dwi
C.A
Bojonegoro
0 komentar:
Posting Komentar