Rabu, 25 Mei 2016

Contoh Surat Pembaca

Budaya Antre Yang Mulai Menghilang

Pada minggu, 28 desember 2014. Saya pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut saya yang mulai panjang. Saya memotong rambut di jl. Kol. Sugiyono, Bojonegoro. Tepatnya di potong rambut Madura. Pada saat saya datang ke sana orang yang ingin memotong rambut tidaklah begitu banyak. Namun lama kelamaan orang – orang makin banyak yang berdatangan.
Dari sini masalah mulai muncul. Lantaran orang – orang tidak ada yang mau mengantri dan mereka merasa bahwa dirinya yang datang lebih awal. Bahkan ada seseorang yang sampai berdebat hanya karena antrian. Gara – gara hal tersebut tukang potongnya menjadi bingung ingin memotong rambut siapa.
Saya sempat bertanya ke tukang potongnya, kok bisa sampai begini. Dia menjawab, mungkin karena beberapa minggu ini saya pulang kampung dan kemarin saya baru buka. Lalu ada pengunjung lain yang menanggapi, temannya yang ikut membantu kemana mas kok tidak ada. Dia menjawab, masih pulang kampung biasanya juga tidak seramai ini mungkin orang – orang tidak ada yang tahu kalau saya buka sejak kemarin.
Jika memang pulang kampung dan sudah memiliki langganan banyak, seharusnya si abang paling tidak memberi tulisan di depan tokonya jika libur dan buka kapan. Tidak hanya itu si abang mungkin bisa memberi nomor antrian agar tidak terjadi perdebatan lagi.
Berlian Dwi C.A


  Bojonegoro         

0 komentar:

Posting Komentar