Daya simpan
telur, khususnya telur ayam, amat pendek. Oleh karena itu perlu diperlakukan
secara khusus jika ingin telur bisa disimpan lebih lama, apalagi bila
menginginkan kondisi telur berada dalam keadaan segar. Salah satu upaya
memperpanjang kesegaran telur adalah dengan mengawetkannya. Pengawetan telur
segar sangat berguna dalam upaya mengatasi saat-saat harga telur tinggi. Untuk
itu dicarilah upaya pengawetan telur yang mudah, sederhana, dan irit biaya.
Telur dapat
bertahan lama pada suhu yang dingin, misalnya dengan menaruhnya di lemari es.
Sedangkan di pedesaan, penduduk yang memiliki lemari es sangat sedikit. Apalagi
pada musim kemarau, telur sulit untuk bertahan lama. Akibatnya penduduk desa
kesulitan mengawetkan telur agar tetap segar. bagaimana upaya mengawetkan
telur tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari es, melalui pemanfaatan
bahan-bahan yang ada di sekitar desa dengan tidak mengeluarkan banyak biaya ?
Alat dan Bahan : 1. Telur
2. Kapur
3. Kelapa
4. Parutan kelapa
5. Panci
6. Kertas
7. Spidol
8. Saringan kelapa
9. Wajan dan susuk
10. Kompor
11. Minyak
tanah
12. Korek
api
13. Kuas
kecil
14. Air
15. Wadah
16. Minyak
curah
Untuk
menilai pengawetan telur ayam dilakukanlah pengujian selama 12 hari dengan
melakukan perbandingan untuk menilai kesegaran telur-telur tersebut setelah
beberapa hari kemudian. Perbandingan itu dengan cara mengelompokkan telur-telur
tersebut ke dalam 4 kelompok, sebagai berikut :
1. Kelompok telur I: Telur diolesi
minyak curah
Telur yang akan diawetkan dicuci terlebih dahulu dan
dikeringkan. Selanjutnya telur diolesi minyak curah dengan memakai kuas kecil.
Setelah itu telur disimpan di tempat kering. Selama disimpan telur diusahakan
tidak dipegang atau digoyang-goyang.
2. Kelompok II: Telur diolesi dengan air
kapur
Kapur diberi air dan diaduk. Telur yang akan diawetkan
dicuci terlebih dahulu. Setelah itu telur diolesi air kapur dengan menggunakan
kuas kecil. Pengawetan dengan air kapur ini sebagai pembanding model pengawetan
lainnya, karena kita mengetahui bahwa cangkang telur terdiri dari zat kapur.
3. Kelompok III: Telur diolesi minyak
kelapa
Langkah
pertama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya diremas-remas sambil
ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kemudian
direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak
tersebut dari ampasnya. Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci. Kemudian telur diolesi minyak kelapa
dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan
untu mengawetkan telur sekitar 70 kg.
4.
Kelompok IV: Telur dibiarkan (tanpa
diolesi apa-apa)
Setelah
telur dicuci, telur disimpan di tempat kering. Selama proses penyimpanan telur
tidak boleh dipegang ataupun digoyang.
Dari hasil
pengamatan, diperoleh hasil bahwa telur ayam yang diolesi minyak kelapa dapat
bertahan kesegarannya selama 2 bulan atau 8 minggu. Sedangkan telur yang
diolesi minyak curah bagian kuning telur sudah tidak utuh, membusuk, dan
berbau.
Untuk
telur yang diolesi air kapur, kuning telurnya tidak utuh, busuk, terdapat
banyak belatung, dan berbau. Demikian pula pada telur yang dibiarkan (tanpa
diolesi) kesegarannya hanya bertahan 1 minggu, setelah itu kuning telurnya sudah tidak utuh,
busuk, terdapat banyak belatung, dan berbau.
0 komentar:
Posting Komentar