Rabu, 25 Mei 2016

PENGAWETAN TELUR MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA

Daya simpan telur, khususnya telur ayam, amat pendek. Oleh karena itu perlu diperlakukan secara khusus jika ingin telur bisa disimpan lebih lama, apalagi bila menginginkan kondisi telur berada dalam keadaan segar. Salah satu upaya memperpanjang kesegaran telur adalah dengan mengawetkannya. Pengawetan telur segar sangat berguna dalam upaya mengatasi saat-saat harga telur tinggi. Untuk itu dicarilah upaya pengawetan telur yang mudah, sederhana, dan irit biaya.


Telur dapat bertahan lama pada suhu yang dingin, misalnya dengan menaruhnya di lemari es. Sedangkan di pedesaan, penduduk yang memiliki lemari es sangat sedikit. Apalagi pada musim kemarau, telur sulit untuk bertahan lama. Akibatnya penduduk desa kesulitan mengawetkan telur agar tetap segar. bagaimana upaya mengawetkan telur tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari es, melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada di sekitar desa dengan tidak mengeluarkan banyak biaya ?
Alat dan Bahan : 1.     Telur
2.     Kapur
3.     Kelapa
4.     Parutan kelapa
5.     Panci
6.     Kertas
7.     Spidol
8.     Saringan kelapa
9.     Wajan dan susuk
10.    Kompor
11.    Minyak tanah
12.    Korek api
13.   Kuas kecil
14.   Air
15.   Wadah
16.  Minyak curah
Untuk menilai pengawetan telur ayam dilakukanlah pengujian selama 12 hari dengan melakukan perbandingan untuk menilai kesegaran telur-telur tersebut setelah beberapa hari kemudian. Perbandingan itu dengan cara mengelompokkan telur-telur tersebut ke dalam 4 kelompok, sebagai berikut :
1.     Kelompok telur I: Telur diolesi minyak curah
Telur yang akan diawetkan dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan. Selanjutnya telur diolesi minyak curah dengan memakai kuas kecil. Setelah itu telur disimpan di tempat kering. Selama disimpan telur diusahakan tidak dipegang atau digoyang-goyang.
2.     Kelompok II: Telur diolesi dengan air kapur
Kapur diberi air dan diaduk. Telur yang akan diawetkan dicuci terlebih dahulu. Setelah itu telur diolesi air kapur dengan menggunakan kuas kecil. Pengawetan dengan air kapur ini sebagai pembanding model pengawetan lainnya, karena kita mengetahui bahwa cangkang telur terdiri dari zat kapur.
3.     Kelompok III: Telur diolesi minyak kelapa
Langkah pertama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya diremas-remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak tersebut dari ampasnya. Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci. Kemudian telur diolesi minyak kelapa dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan untu mengawetkan telur sekitar 70 kg.
4.     Kelompok IV: Telur dibiarkan (tanpa diolesi apa-apa)
Setelah telur dicuci, telur disimpan di tempat kering. Selama proses penyimpanan telur tidak boleh dipegang ataupun digoyang.
Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil bahwa telur ayam yang diolesi minyak kelapa dapat bertahan kesegarannya selama 2 bulan atau 8 minggu. Sedangkan telur yang diolesi minyak curah bagian kuning telur sudah tidak utuh, membusuk, dan berbau.
Untuk telur yang diolesi air kapur, kuning telurnya tidak utuh, busuk, terdapat banyak belatung, dan berbau. Demikian pula pada telur yang dibiarkan (tanpa diolesi) kesegarannya hanya bertahan 1 minggu, setelah itu kuning telurnya sudah tidak utuh, busuk, terdapat banyak belatung, dan berbau.

0 komentar:

Posting Komentar